Menurut Ir. Dulhadi, sebenarnya sudah diagendakan beberapa kali elang jawa akan dilepasliarkan, namun baru kali ini bisa teralisasikan. Faktor elang jawa belum kembali ke insting liar dan juga berat badannya masih dibawah 1,5 kg jadi pertimbangan. Elang jawa tersebut tidak langsung bersentuhan dengan manusia. Melainkan Elang Jawa tersebut ditempatkan di kandang yang setiap hari dipantau pergerakannya melalui teropong. Awalnya memang jinak, namun setelah dihabituasi berangsur normal.
Tanda Elang Jawa sudah normal adalah insting liarnya kembali muncul. Sebagai contoh, ketika burung diberikan umpan seekor burung perkutut, Elang Jawa tersebut langsung menerkamnya. Begitu juga kalu melihat manusia langsung mengjauh.
Meski sudah dilepas, bukan berarti tugas sudah beres. Elang Jawa tersebut tetap dipantau. Di bagian sayangnya dipasang mikro chip, sehingga pergerakannya dapat dipantau melalui radio transmitter. Jadi, apabila ada yang menangkap pun akan ketahuan.
Pelepasliaran Elang Jawa ini merupakan wujud pelestariannya di alam bebas.
Ayo lestarikan Elang Jawa !!!
sumber : BTN GUNUNG CIREMAI